The Hardest Part of My Life - Memutuskan Menjadi Ibu Rumah Tangga

Well.. mungkin untuk sebagian orang saya terkesan cengeng, rapuh dan egois kalau masih bimbang mau keluar kerja dan jadi ibu rumah tangga since di rumah anak diurus sama orang lain. Tapi, setiap orang dan setiap keluarga pasti punya masalah masing-masing yekaaann.
My Little Family 💙
Sejujurnya saya memang sudah berencana untuk berhenti bekerja dari sebelum melahirkan. Tapi karena cuti lahiran tetep digaji, saya resignnya nanti aja deh abis cuti HAHAHA *mamaogahrugi*

Tapi ternyata, seiring kehadiran bayi, KEBUTUHAN PUN MENINGKAT TINGGI!! Dari yang harus vaksin, harus beli pampers, beli susu, dan beli printilan lainnya. Terlebih biaya melahirkan yang ehem cukup mihil ya seusss. Akhirnya saya dan suami mempertimbangkan kembali keputusan untuk resign. 

Ketika cuti 3 bulan rasanya pingin beud kerja, supaya ada waktu pergi ke mall sendirian dan mengurungkan niat resign selain karena alasan dana diparagraf atas

Kebetulan, di kantor suami saya benefit kesehatannya kurang cihuy, jadi masih lebih enak di kantor saya. Vaksin bisa di reimburs sampai akhir tahun walaupun plafonnya hanya 50%. Lumayan laaah daripada di tempat suami vaksin gak sama sekali even di cover. Apalagi kalau sakit, anak kan harus ke dokter yang bener, kalo orang tua mah bisa pake obat warung.

Akhirnya saya kembali bekerja. Karena kebetulan saya marketing, jam kerjapun cukup flexible. Di usia arsen yang sudah 6 bulan, orang tua saya di rumah cukup merasa kesulitan. Arsen sudah aktif banget, arsen sudah mpasi juga, dan mungkin mereka sudah jenuh untuk di rumah setiap hari hanya menjaga arsen, sementara menurut mereka, saya bisa jalan-jalan kesana kemarin dengan beberapa kali pulang malam.

Every working mom I know constantly walking some kind of tightrope of guilt. -Sarah Wayne Callies-

Seriously, saya ngga bohong! Ketika sudah punya anak, bahkan kerja sekalipun rasanya pingin buru-buru pulang. Apalagi saya rumahnya jauh dan perjalanan 2 jam minimal. Kalo ngga buru-buru pulang sampenya bisa subuh! Ke mall pun jadi ngga kerasa enaknya karena ngga bawa anak. Kasian masa aku seneng-seneng sendiri sementara anak di rumah lagi apa aku ngga tau *CRYYYBABYYYY*
Arsen Ketika Saya Pergi Kerja & Pulang Kerja (selimutan)
Setelah arsen bertambah besar, saya sering kali mengalami kegalauan karena harus izin kerja untuk menjaga arsen di rumah. Orang tua saya sakit, orang tua saya inilah, itulah, arsen sakit, dll. Akhirnya kembalilah niat untuk resign. 

Saya diskusikan kembali kepada suami, dan sampai pada akhirnya di umur arsen 1 tahun saya sudah tidak bekerja lagi. Memilih untuk mengurus arsen di rumah. Setelah 6 bulan ini, saya melakukan refleksi dan melihat beberapa hal yang harus kita bersiapkan dengan baik sebelum memutuskan berhenti bekerja dan mengandalkan penghasilan dari suami saja :

🌟 Mental
Ini yang menurut saya cukup sulit. Mental untuk jadi ibu rumah tangga somehow ups and down. Kita yang biasanya keluar rumah, makan siang diluar, ngobrol sama teman, gosip, akhirnya harus merelakan semuanya untuk DI RUMAH AJA. Ngurus anak dari melek mata sampe tidur lagi. Sudah siapkah kita ??? InsyaAllah bayarannya pahala yaa! Jujur saya juga masih suka naik turun mood nya. Masih pingin balik kerja, tapi tiap dicoba ngelamar dan dipanggil interview, selalu gak pernah dateng. Whyyyyyy??? Abis kasian liat arsen ditinggal di rumah ðŸ˜­ðŸ˜­
Si Gemashh
🌟 Lunasin Hutang
Nah kalo ini adalah salah satu hal yang dari awal melahirkan bikin maju mundur untuk resign. Banyak UTANG tsaaayy!! Banyak cicilan yang belum lunas. Cicilan kta, mobil, kartu kredit, motor, kulkas HAHAHAHA banyak kaaann ? Sampai akhirnya saya dan suami memutuskan untuk bisa resign adalah karna hutang sudah sebagian lunas. Yang bisa kita lunasin macem cicilan kulkas, kartu kredit dan motor langsung kita kelarin dan kta juga mobil sudah akan lunas beberapa bulan lagi. Jadi kira-kira setaun IRIT DULU lah yaaa HAHAHAAH

🌟 Cairkan Dana Tambahan
Ini sih sumpah super duper membantu banget. Dana tambahan itu maksudnya tabungan-tabungan yang selama ini sudah kita kumpulkan. Pundi-pundi kenikmatan hahahaha yang tadinya harus IRIT eh jadi gak jadi deh 😂 Saya disini langsung mencairkan Jamsostek karena sudah kerja 5 tahun dan juga tabungan rencana. Alhamdulillah ada tabungan yang sesungguhnya bisa diambil kapanpun.

🌟 Cari Kegiatan Yang Bisa Dilakukan Di Rumah
Bukan berarti di rumah gakada kerjaan yaaaa. Namanya punya anak masih setaon banyak banget kan kerjaan. Nah tapi biar saya tetap uptodate alias kekinian, saya juga mencari beberapa kegiatan yang menambah informasi. Saya bergabung menjadi salah satu blogger di portal berita ibu dan anak juga bergabung di klub ulang tahun anak (jadi admin sekarang nihhh ehehhe). Kegiatan itu buat saya juga sibuk dan tetap produktif. Bukan sibuk ngga geunah mainan sosmed. Sekarang sosmed menjadi pekerjaan buat saya, menjadi lahan untuk saya mencari penghasilan juga. 

Semoga semua ini menghilangkan kegalauan mama-mama yang ingin berhenti bekerja yaa.




Making the decision to become a stay at home mom and to become a one income family took faith on our part. We have to faith that God would provide and everything would work out okay. -Lauren Cooper-

Comments

Popular Posts